18.49
0




Bismillahirahmanirrahim
Assalamualaikumwrwb.

Puji serta syukur mari kita panjatkan ke hadirat Allah.swt dan sholawat beserta salam semoga tetap tercurah kepada baginda nabi besar Muhammad.saw.

Sekilas judul artikel ini agak aneh dan tidak jelas... tapi karena berkaitan dengan nasi uduk, jadi kami tulis saja "nasi uduk".

Sebenarnya kami masih bingung mau nulis kegiatan MDS dan KH Jenggot Naga yang mana duluan.. karena 2 hari ini 1 feb & 2 feb 2014 kegiatan kami buanyak banget... tapi nanti itu akan diposting belakangan. pokoknya saya mau nulis "nasi uduk" duluan.

Selepas pulang kegiatan malam hari yang sangat melelahkan,dari jam 3 pagi kami sudah dibangunkan untuk qiyamul lail lalu dilanjutkan ba'da subuh kami MDS melakukan kegiatan olah raga yang sangat melelahkan yaitu main Futsal di Lapangan Kampung Jati. artikel lengkap klik disini

Kami tahu semua capek pada saat itu, lelah, lapar... (belom pada sarapan) hingga datanglah yang ditunggu-tunggu yaitu nasi uduk pesanan kami. dan ternyata ketika semua sudah mengambil jatah nasi uduknya... ternyata kurang 1 bungkus (maklum jamaah yang ikut maen futsalnya banyak banget).

Sebelum ada yang mengalah... ternyata abi kami KH Jenggot Naga mengalah duluan! beliau rela tidak sarapan nasi uduk yang memang pada saat itu kondisi perut sangat membutuhkan. beliau lebih memikirkan jamaah dan murid-murid MDS biar pada kenyang. walaupun beberapa santri menawarkan makan 1 bungkus berdua, beliau menolak karena beliau yakin nasi uduk tersebut isinya gak banyak.

Tidak berhenti sampai disini. setelah main futsal kami semua kerja bakti buat beres-beres acara maulid di mushola Miftahul Jannah yang cukup  melelahkan juga. beliau dengan kondisi perutnya yang masih kosong, tidak duduk-duduk doang, atau tidak nunjuk-nunjuk doang, tapi beliau ikut kerja bakti yang berat... ngangkat-ngangkat tenda dsb.

Sekarang pertanyaan kami. adakah sosok ulama seperti ini sekarang? sulit sekali kita temukan sosok kiyai sekelas abi berlaku dan berahlak seperti ini. ditengah tengah banyaknya kiyai yang memperkaya dirinya dari amplop ceramah, abi kami justru selalu membagi-bagi setiap rezekinya kepada umat. dan tidak pernah memikirkan untuk dirinya sendiri atau untuk keluarganya saja. 

Bahkan  ketika Kiyai lain membangun rumahnya begitu mewah tanpa memikirkan ummat, beliau justru tinggal dirumah yang bukan miliknya alias numpang. beliau isteri dan anaknya hanya tidur di sekotak kamar yang mohon maaf kurang layak, sumpek, kecil dan bersekat triplek. tiap ada rezeki dateng dia beliin jamaah sesuatu, dia adakan kegiatan ini itu.. seakan-akan duit cuman numpang lewat doang.

Semoga dari artikel ini bisa menyadarkan kita untuk bisa mencontoh beliau. dan semoga kita yang membaca artikel ini bisa tergerak hatinya untuk bisa ikut membantu kami jamaah membangunkan tempat tinggal yang layak buat beliau beserta padepokannya.

akhiru kalam 
wassalamualaikumwrwb

<redaksi>







0 komentar:

Posting Komentar